Serial live action Avatar: The Last Airbender menjadi salah satu tayangan paling ramai dibahas dan mengundang respon positif dari para netizen. Visual dan alur plot yang tak menyalahi kisah aslinya membuat para penonton betah menyaksikan serial itu.
Mulai dari kostum hingga visual efek dari pertarungan serta kekuatan yang ditampilkan pun terlihat top notch, hampir tak ada cibiran sama sekali soal adaptasi tersebut. Pengerjaan yang sangat detail dan juga berkualitas tinggi dilakukan oleh Albert Kim dan timnya.
Tantangan Menghidupkan Adegan Animasi
Tentunya ada banyak sekali kesulitan untuk menghidupkan adegan-adegan dari serial animasi tersebut agar terlihat lebih nyata, seperti yang diungkapkan oleh sang Director of Photography (DoP) Michael Belfry dalam wawancaranya bersama The Direct.
Ia mengaku jika adegan pengendalian api yang dihadirkan dalam serial tersebut merupakan bagian yang paling sulit karena dilakukan tanpa properti flame throwing tapi harus membuatnya tetap terlihat sangat nyata.
Teknologi dan Kreativitas untuk Efek Api yang Realistis
Lalu bagaimana caranya untuk mengakali hal tersebut agar terlihat lebih nyata?
"Adegan pengendalian api itu lebih banyak menggunakan cahaya. Ketika tangan mereka menyala, kita akan menambahkan practical light untuk menerangi wajahnya dan untuk memberikan efek sungguhan. Kita menyinari tangannya juga lalu mereka seolah mengeluarkan api dari sana," terangnya.
Menghindari Versi Film M. Night Shyamalan
Sebelumnya juga sempat heboh soal pernyataan showrunner Avatar: The Last Airbender, Albert Kim terkait versi film dari kisah tersebut yang digarap M Night Shyamalan. Ia mengaku tak pernah menyaksikan film tersebut dan sengaja menghindarinya.
Kim tak ingin terbebani kesalahan Shyamalan dan hanya berusaha memperbaiki versi tersebut untuk serial Netflix itu. Ia lebih memilih mengerjakan versinya sendiri yang diadaptasi dari animasinya.
Kesimpulan: Kesuksesan serial live action Avatar: The Last Airbender menunjukkan bahwa adaptasi yang berkualitas tinggi dan setia pada versi aslinya dapat diterima dengan baik oleh para penggemar.
Referensi: The Direct
